Saturday, July 30, 2011

Perempuan Siro Fenisia

Markus 7:24-30
http://suplemengki.com/?p=567
Kisah tentang perempuan Siro-Fenisia ini juga ditulis dalam Injil Matius 15:21-28. Ada sedikit perbedaan bahasa, kronologis percakapan antara tulisan Markus dan Matius dalam kisah yang sama itu. Matius 15 ada beberapa urutan yang menjadi respons Yesus ketika perempuan Kanaan itu memohon kepadaNya. Pertama: Yesus sama sekali tidak menjawab (23) Kedua: Yesus menolak dengan berkata “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (24) Ketiga: Yesus seakan menyamakan perempuan itu dengan anjing (26) dan Ke empat: Yesus meresponi dengan sangat hormat karena memakai kata “Hai ibu besar imanmu…” (28) Dalam Markus juga intinya demikian, seakan Yesus tidak meresponi dengan baik akan perhononan perempuan Kanaan itu tetapi pada akhirnya Yesus menunjukkan respekNya dengan mengabulkan permohonan perempuan itu.
Pertanyaan-pertanyaan penuntun:
1. Siapakah sebenarnya perempuan Siro-Fenisia itu, dari mana dia mengetahui tentang Yesus sehingga dia begitu yakin Yesus bisa menolong anaknya yang kerasukan roh jahat! (24-25)
2. Mengapa Tuhan Yesus terkesan mengabaikan permohonan perempuan Siro-Fenisia itu dengan beberapa alasan seperti dicatat baik Matius maupun Markus? (Mat 15:23-26, Mark 7:27-28)
3. Mengapa pada akhirnya Yesus mengabulkan juga permohonan perempuan itu, apa yang bisa kita pelajari dari kisah itu? (Mat 15:26, Mark 7:29)
Renungan:
Perempaun Siro-Fenisia berasal dari Kanaan berkebangsaan Yunani. Dalam pandangan bangsa Israel (umat pilihan Allah) posisi perempuan itu boleh dibilang tidak masuk hitungan. Selain dari bangsa non Yahudi juga dia hanyalah seorang perempuan, yang harus berhadapan dengan sistem masyarakat Yahudi waktu itu yang masih begitu tinggi tingkat diskriminasinya baik karena status kebangsaan maupun gender.
Hal yang menarik dari perempuan itu, dia sangat mengerti siapa Yesus. Terlihat dari bagaimana ia menyapa Yesus “kasihanilah aku ya Tuhan, Anak Daud..” (Mat 15:22) itu menunjukkan bahwa selama Yesus berkeliling melayani boleh jadi dia juga mengikutinya ke mana-mana atau dia banyak mendengar dan menyaksikan karya-karya Yesus, kemudian ketika Yesus berada di Tirus tempat asalnya dianggap kesempatan baginya untuk memohon pertolongan kepada Yesus dan yakin bahwa dia akan mendapatkannya
Ketika dia menyampaikan permohonan kepada Yesus seakan tidak dihiraukan bahkan terkesan menghina perempuan itu, bahkan murid-murid Yesus meminta Yesus mengusir dia karena dianggap mengganggu (Mat 15:23) Apa yang Yesus lakukan terhadap perempuan itu pasti bukan karena faktor golongan atau gender melainkan Yesus ingin melihat seberapa jauh dia kenal Yesus, seberapa dalam dia yakin bahwa Yesus adalah penolong baginya dan mempercayai Yesus dalam hidupnya. Itu tampak ketika Yesus memuji dia dengan panggilan “Hai ibu, besar imanmu…”
Saudara, kita bisa menangkap apa yang ada pada diri perempuan yang dianggap golongan yang abaikan itu, Pertama: Perempuan itu mengenal Yesus bukan sekedar sebagai tabib yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit tetapi dia mengenal Yesus sebagai Tuhan yang menyelamatkan (Tuhan, anak Daud)
Kedua: Perempuan itu mempercayai Tuhan Yesus dengan iman yang fokus bahwa Yesus adalah Tuhan, dia tidak terpengaruh dengan sikap, kata atau perlakuan Yesus maupun murid-muridNya yang ada dalam hatinya bahwa Yesus itu adalah Tuhan yang patut dipercayai. Ke tiga: Perempuan itu telah menunjukkan model iman yang hidup dengan tidak putus asa dan tidak mengenal menyerah tetapi apa yang dia percayai tentang Yesus itu yang dia wujudkan melalui keyakinannya memohon terus-menerus kepada Yesus. Jika kita ingin mengalami kuasa Tuhan milikilah iman yang hidup seperti perempuan Siro-Fenisia.

Monday, July 18, 2011

Data Jemaat Mattiro Baji’ (Juli 2011)

Dikerjakan oleh Pnt. Ir. Soleman Kalebu, M.Sc

Jumlah warga jemaat sebanyak 39 KK dengan jumlah anggota 170 jiwa. Jika dikelompokkan berdasarkan berbagai kategori maka hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kategori umur:
1.1. Anak2 umur dibawah 4 thn s/d. 18 thn sebanyak 58 orang (34,12%) terdiri dari:
1.1.1. Anak2 umur dibawah 4 thn sebanyak 14 orang (24,13%)
1.1.2. Anak2 umur Sekolah Minggu (4 -12 thn) 28 orang (48,28%)
1.1.3. Anak2 umur remaja (13 – 18 thn) sebanyak 16 orang (27,59%)

1.2. Dewasa umur 19 thn keatas sebanyak 112 orang (65,88%) terdiri dari:
1.2.1 Umur 19 – 60 thn sebanyak 99 orang (88,39%)
1.2.2 Umur 60 thn keatas sebanyak 13 orang (11,61%)

2. Berdasarkan kategori jender:
2.1. Pria sebanyak 80 orang (47,06%) terdiri dari:
2.1.1. Anak2 dibawah umur 4 thn sebanyak 7 orang (8,75%)
2.1.2. Anak2 umur Sekolah Minggu (umur 4-12 thn) sebanyak 18 orang (22,50%)
2.1.3. Anak usia remaja (umur 13-18 thn) sebanyak 6 orang (7,50%)
2.1.4. Orang dewasa umur produktif (umur 19-60 thn) sebanyak 41 orang (51,25%)
2.1.5. Orang dewasa umur non produktif (umur 60 thn keatas) sebanyak 8 orang (10%)

2.2. Wanita sebanyak 90 orang (52,94%) terdiri dari:
2.2.1. Anak2 dibawah umur 4 thn sebanyak 7 orang (7,78%)
2.2.2. Anak2 umur Sekolah Minggu (umur 4-12 thn) sebanyak 10 orang (11,11%)
2.2.3. Anak usia remaja (umur 13-18 thn) sebanyak 10 orang (11,11%)
2.2.4. Orang dewasa umur produktif (umur 19-60 thn) sebanyak 58 orang (64,44%)
2.2.5. Orang dewasa umur non produktif (umur 60 thn keatas ) sebanyak 5 orang (5,56%)

3. Jumlah Baptisan, Sidi dan Nikah:
3.1. Jumlah warga jemaat yang sudah dibaptis sebanyak 157 orang (92,35%) terdiri dari:
3.1.1. Yang dibaptis anak2 sebanyak 140 orang (89,17%)
3.1.1. Yang dibaptis dewasa sebanyak 17 orang (10,83%)
3.2. Belum dibaptis dan tidak memberi jawaban sebanyak 13 orang (7,65%)

3.3. Status sidi warga jemaat:
3.3.1. Yang sudah sidi sebanyak 105 orang (61,76%)
3.3.2. Yang belum sidi sebanyak 44 orang (25,88%)
3.3.3. Yg tidak memberikan jawaban sebanyak 21 orang (12,36%)

3.4. Status nikah warga jemaat:
3.4.1. Yang sudah menikah sebanyak 68 orang (40%)
3.4.2. Yang belum menikah sebanyak 91 orang (53,53%)
3.4.3. Yang tidak memberi jawaban sebanyak 11 orang (6,47%)
3.4.4. Ibu janda sebanyak 4 orang

4. Berdasarkan kategori pendidikan warga jemaat:
4.1. Belum sekolah sebanyak 21 orang (12,35%)
4.2. Sekolah Dasar (SD) sebanyak 22 orang (12,94%)
4.3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 17 orang (10%)
4.4. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 37 orang (21,76%)
4.5. Tingkat Akademik (D I s/d. S III) sebanyak 73 orang (42,94%) terdiri dari:
4.5.1. Masih duduk di Perguruan Tinggi (masih kuliah) sebanyak 8 orang (10,96%)
4.5.2. Status sarjana sebanyak 65 orang (89,64%) terdiri dari:
4.5.2.1. Sarjana Muda (D I – D III) sebanyak 9 orang (13,85%) terdiri dari:
- 1 orang (11,11%) Sarjana Muda Theologia
- 8 orang (88,89%) Sarjana Muda dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya.
4.5.2.2. Status Sarjana Strata I (S I) sebanyak 50 orang (76,92%) terdiri dari:
- S I bidang Theologia sebanyak 10 orang (20%)
- S I bidang ilmu pengetahuan lainnya sebanyak 40 orang (80%)
4.5.2.3. Status Sarjana Strata II (S II) sebanyak 5 orang (7,69%) terdiri dari:
- S II bidang Theologia sebanyak 2 orang (40%)
- S II bidang ilmu pengetahuan lainnya sebanyak 3 orang (60%)
4.5.2.4. Status Sarjana Strata III (S III) bidang Theologia sebanyak 1 orang (1,54%)

Catatan:
Kategori Pendidikan khusus bidang Theologia (Sarjana Theologia) sebanyak 14 orang (21,50%) dari tingkatan sarjana,
1. Status sudah pendeta sebanyak 9 orang (64,29%) teridi dari:
1.1. Status Emeritus sebanyak 2 orang (22,22%)
1.2. Status masih aktif 7 orang (77,78%) terdiri dari:
1.2.1. Aktif (Full time) di GKSS sebanyak 3 orang (42,86%) yaitu:
1.2.1.1. di MPS-GKSS sebanyak 2 orang
1.2.1.2. sebagai pendeta jemaat di Mattiro Baji’ 1 orang
1.2.2. Aktif di luar GKSS 4 orang (57,14%) terdiri dari:
1.2.2.1. Direktur Yayasan , Anggota MPH PGI, dan pelayanan lainnya 1 orang
1.2.2.2. Ketua Yayasan Mitra, Ketua Klasis Bulusaraung-GKSS dan pelayanan lainnya 1 orang
1.2.2.3. Pelayanan dibidang lainnya 2 orang.
2. Sarjana Theologia non pendeta sebanyak 5 orang (35,71%) terdiri dari:
2.1. Karyawan Yayasan Mitra dan pelayanan lainnya sebanyak 1 orang
2.2. Tenaga guru agama di Soroako dan pelayanan lainnya sebanyak 1 orang
2.3. Belum jelas status pelayanannya sebanyak 3 orang

5. Berdasarkan kategori pekerjaan warga jemaat Mattiro Baji’ teridi atas:
5.1. PNS aktif termasuk POLRI dan BUMN sebanyak 18 orang (10,60%)
5.2. Karyawan Swasta aktif sebanyak 45 orang (26,47%)
5.3. Pensiunan PNS termasuk BUMN 8 orang (4,71%)
5.4. Pensiunan Swasta sebanyak 5 orang (2,94%)
5.5. Non Job Sarjana dan lainnya 12 orang (7,06%)
5.6. Non Job lainnya (anak2, siswa dan mahasiswa) sebanyak 80 orang(47,06%)
5.7. Mahasiswa sambil bekerja sebanyak 2 orang (1,18%)

6. Penelusuran lebih lanjut tentang tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA dan tingkat Akademik dapat dikelompokkan sebagai berikut:
6.1. Tingkat SD (22 orang):
6.1.1. Yang masih duduk di tingkat SD sebanyak 18 orang (81,82%)
6.1.2. Sudah menjadi ibu rumah tangga sebanyak 3 orang (13,64%)
6.1.3. Putus sekolah sebanyak 1 orang (4,54%)
6.2. Tingkat SLTP (17 orang):
6.2.1. Yang masih lanjut di tingkat SLTP sebanyak 15 orang (88,24%)
6.2.2. Yang bekerja sebanyak 1 orang (5,88%)
6.2.3. Yang sudah pensiun sebanyk 1 orang (5,88%)
6.3. Tingkat SLTA (37 orang):
6.3.1. Yang masih lanjut di tingkat SLTA sebanyak 5 orang (13,51%)
6.3.2. Yang masih aktif bekerja sebanyak 16 orang (43,24%)
6.3.3. Yang menjadi ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (21,62%)
6.3.4. Yang sudah pensiun (PNS dan Swasra) sebanyak 7 orang (18,93%)
6.3.5. Yang tidak bekerja sebanyak 1 orang (2,70%)

6.4. Tingkat Akademik (73 orang):
6.4.1. Masih duduk di Perguruan Tinggi sebagai mahasiswa sebanyak 8 orang (10,96%)
6.4.2. Yang aktif bekerja (PNS/POLRI dan Swasta) sebanyak 46 orang (63,01%)
6.4.3. Yang sudah pensiun (PNS dan Swasta) sebanyak 4 orang (5,48%)
6.4.4. Sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (5,48%)
6.4.5. Yang belum jelas jobnya sebanyak 11 orang (15,07%)

7. Jumlah suku2 bangsa yang tergabung dalam jemaat Mattiro Baji’ dengan catatan hanya menghitung nomor regristrasi no: 01 dan no. 02 yang tercatat. Jika no: 01 dan no: 02 sesuku maka anak2-nya mengikuti suku orang tuanya. Jika no: 01 dan no: 02 beda suku maka anak2-nya tidak mengikuti salah satu orang tuanya. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah suku bangsa yang tergolong dalam jemaat Mattiro Baji’ adalah sebagai berikut:
7.1. Suku Toraja 61 orang
7.2. Suku Bugis 32 orang
7.3. Suku Selayar 14 orang
7.4. Suku Ambon 6 orang

7.5. Suku Makassar 2 orang
7.6. Suku Sangir 2 orang
7.7. Suku Seko 2 orang
7.8. Suku Pamona 2 orang
7.9. Suku Dayak 2 orang
7.10. Suku Batak 1 orang
7.11. Suku Mamasa 1 orang
7.12. Suku Jawa 1 orang

***

Sunday, July 17, 2011

Rapat Evaluasi 17 Juli




Minggu 17 Juli 2011 Kebaktian Minggu dipimpin oleh Pdt. Armin Sukri dengan pembacaan dari Kis 12: 1-18. Di kebaktian ini juga untuk pertama kalinya dipakai mimbar baru bersimbol salib Nestorian, sumbangan putra-putra Kel. Pnt. Soleman Kalebu. Sesudah itu berlangsung Rapat Evaluasi dihadiri Majelis Jemaat wakil-wakil pengurus OIG dan beberapa tua-tua jemaat.

13:11 Paccappurenna, Saudara-saudara, sitinajako marennu, sibawa makkuraga mancaji sukku. Tarimai sininna pangajaku. Sitinajako masséddi ati sibawa tuwo sipammasé-masé. Allataala Iya Pommamasé sibawa mappasidaméro sibawakko matu

13:11 Kala'busang kana, sari'battangku ngaseng, paralluko a'rannu-rannu, siagang usahakangi nu'jari sukku'. Tarima ngasemmi pappakaingakku. Paralluko a'julu ati siagang assiama' lalang tallasa'nu. Allata'ala Kaminang Mangngarimangngia siagang mappasiamaka lanrurungangko

13:11 Ma'katampakanna, e kamu siulu'ku, parannukomi, tuntunni tu miposielle'na, alakomi pa'pakilala, sanginaakomi, sikaelokomi. AnNa Puang Matuamora tu oto'na kamamasean sia kamarampasan urrondongkomi

Saturday, July 16, 2011

Mazmur 23

23:6 Uwisseng makessik-Ko lao ri iyya, sibawa tuli mamaséika. Na weddikka monro ri Bola-Mu, gangka tuwoku

23:6 Kuassengi angkana bajikKi' mae ri nakke, na Kituli mangngamaseang mae ri nakke. Kukkullemo ammantang ri BallatTa, lalang sikontuna tallasakku

23:6 Inang manassa tontongna' nasa'pi' kameloan sia kamasokanan angge tuoku, sia la torrona' lan banuanNa PUANG tontong sae lakona


Renungan dari Sabda.org


Judul: Gembala dan Tuan Rumahku
Kapan terakhir kali Anda membaca atau melantunkan Mazmur 23? Apakah untuk acara kebaktian penghiburan atau pemakaman? Atau untuk upacara pernikahan atau ulang tahun? Atau saat menjenguk sahabat atau kerabat yang terbaring sakit, atau justru pendeta Anda yang membacakannya bagi Anda, saat Anda tergolek karena sakit?

Mazmur 23 adalah favorit hampir semua orang, untuk berbagai kesempatan dan situasi. Mari menyimak beberapa keindahan mazmur ini. Pertama, pemazmur menggunakan dua lambang untuk membicarakan Tuhan sebagai pusat hidupnya. Di ayat 1-4, Tuhan adalah Gembala pemazmur. Di ayat 5-6 Tuhan adalah Tuan Rumah yang menjamu pemazmur. Lambang yang digunakan di sini sangat dekat dengan realitas kehidupan pemazmur. Gembala menuntun dan melindungi domba-domba-Nya sampai tiba dengan selamat di kandang mereka. Sebagai Tuan Rumah, Tuhan memberikan perlindungan yang sempurna dan damai sejahtera yang penuh kepada anak-anak-Nya. Tuhan adalah pusat hidup dan sumber segala sesuatu yang dibutuhkan anak-anak-Nya.

Kedua, struktur mazmur ini adalah a-b-b'-a'. Perhatikan perubahan kata ganti orang (kgo) yang dipakai. Di ayat 1-3 Pemazmur menyebut "Tuhan (kgo 3) adalah Gembalaku, " disusul dengan sapaan di ayat 4, "... Engkau (kgo 2) besertaku. Ini sejajar dengan ayat 5 dan 6. Ayat 5, Pemazmur menyapa "Engkau (kgo 2) menyediakan hidangan bagiku...", dan diakhiri dengan pernyataan "... aku akan diam dalam rumah Tuhan (kgo 3) sepanjang masa."

Coba sekarang Anda membaca atau melantunkan Mazmur 23 dengan memperhatikan hal-hal di atas. Pasti pembacaan dan penghayatan Anda akan diperkaya dengan kesadaran, betapa dekatnya relasi pemazmur dengan Tuhannya. Apakah relasi Anda pun menjadi semakin dekat dan akrab dengan Gembala dan Tuan Rumah Anda?

http://www.sabda.org/publikasi/e-sh/2011/07/17/

Saturday, July 9, 2011

Rebba Sipatokkong

Rebba sipatokkong, mali siparappe’, sirui menre' tessirui no', malilu sipakainge', mainge' pi mupaja.


Rebah saling menegakkan, hanyut saling mendamparkan, saling menarik ke atas bukan saling menjatuhkan, lalai saling mengingatkan, sadar barulah berhenti.


Dalam ungkapan kearifan tradisional Bugis ini suatu prinsip yang sejajar dengan bagian kedua hukum kasih dalam Injil: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Hidup saling bantu merupakan ciri kehidupan Kristen: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu (Ef 4:2. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (Ibr 10:24).

Dan selanjutnya saling mengasihi juga mengandung peringtatan untuk tidak saling menjatuhkan: "Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan" (Gal 4:14, 15).

Saturday, July 2, 2011

Doa Bapa Kami (5 bahasa)

(Mat 6: 9-13)

Bahasa Bugis

'Ambo'ta ri surugaé: Iko ritu Allataala iya Séuwaé. Tennapodo risompa-Ko sibawa ripakalebbi. Iko ritu Arutta. Tennapodo mapparénta-Ko ri linoé, na élo-Mu riturusi pada-pada ri surugaé. Wérékki essoéwé inanré *iya tapparelluwangngé: iyaré'ga untu' baja; iyaré'ga untu' tungke' esso.* iya riyapparelluwangngé. Addampengekki polé ri asalatta, pada-padato pura riyaddampengenna tau iya pasalaé ri idi. Aja' taleppessakki ateddéngeng ateppereng wettutta ricobai, iyakiya taleppessakki polé ri akuwasanna iya mappéjariyé. [Ikona Arung makuwasa sibawa malebbi lettu mannennungeng. Amin.]

Bahasa Makassar


'O, Manggea ri suruga: IKattemi Allata'ala Tenaya Ruanna Poro iKatte nisomba siagang nipakala'biri'. IKattemi Karaenna ikambe. Poro iKattemi ammarenta ri lino, na nituruki erotTa ri lino kamma ri suruga. Kisarei ikambe anne alloa apa naparalluanga ikambe. Kipammopporangi dosa-dosana ikambe, Sangkamma napammopporammi ikambe tu salaya ri kalenna ikambe. TeaKi' balang parekangi ikambe nibeta ri paccobaya passangalinna Kipakabellai ikambe battu ri maja'dalaka [IKattemi Karaeng makoasaya siagang kaminang mala'birika satunggu-tungguna. Aming!]

Bahasa Toraja

O Ambe'ki dao suruga, (kipalaku) anna dipakala'bi' tu sangamMi: Anna patalo tu ParentaMi anna dadi tu pa'poraiamMi lan te lino susi dao suruga. Benkanni tu silasanna kikande allo iate sia pa'dei tu sala budangki, susi kami umpagarri' salana to kasalan lako kaleki. Sia da Mielorangkanni diroso, sangadinna rinding pala'kan da narandankan deata bulituk. Belanna Kamu tu unnampui Parenta sia kapaan sia kamala'biran sae lakona.

Bahasa Pamona

'Papa mami ri suruga Komimo Pue Ala nu samba'a-mba'a. Mbolimo komi ndapanyomba pai ndatubunaka. Komimo mokole mami, Mbolimo komi moparenta ri lino, pai pepokonomi ndawianaka ewa ri suruga. Ndiwaika kami sandeme se'i pangkoni anu da kakoni.
Ne'emo ndikitanaka kasalaa mami, ewa kami bare'emo mangkitanaka tau anu masala ri kami. Ne'e ndipapaliu paya peaya mami ri sindara komi ri pompebutuka, paikanya ndilapasaka kami ungka ri kuasa i Maja'a. [Maka Komimo Mokole anu makuasa pai meawa anu bare'e da re'e kapusanya.

Bahasa Inggeris (NAS)

'Our Father who art in heaven, Hallowed be Thy name. 'Thy kingdom come. Thy will be done, On earth as it is in heaven.
'Give us this day our daily bread. 'And forgive us our debts, as we also have forgiven our debtors. 'And do not lead us into temptation, but deliver us from evil. For Thine is the kingdom, and the power, and the glory, forever. Amen.'