Ibadah bersama pemuda
se-klasis Bulusaraung atau yang biasa disebut ibadah konsolidasi untuk bulan Mei ini dilaksanakan di
Jemaat Mattiro Baji, Mandai. Ibadah yang awalnya dijadwalkan pukul 15.00 dilaksanakan
pada pukul 15.30 hanya dihadiri oleh tiga jemaat. Seharusnya ibadah ini dihadiri
oleh 6 jemaat akan tetapi jemaat yang lain tidak hadir hingga ibadah ini
berakhir. Beberapa jemaat, seperti Sambueja dan Sudiang
menyatakan tidak dapat hadir karena berhalangan, sedangkan untuk Jemaat Kappang
tidak ada pemberitahuan. Pada saat yang sama, Jemaat Sudiang mengalami kedukaaan,
dikarenakan salah satu jemaat mereka meninggal dunia (Simon Mongan) yang juga
merupakan Ayahanda
dari rekan pemuda yakni Harun Mongan.
Ibadah yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 20 Mei 2012 ini dilayani oleh Pdt. Ike Ngelow, S.Th yang juga merupakan penghantar Jemaat Mattiro Baji GKSS. Pelayanan firman yang dilaksanakan tidak seperti biasanya, kali ini pengurus memutar sebuah film yang berjudul “Tanda Tanya” lalu dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Pdt Ike. Film ini berkisah tentang bagaimana pluralisme di Indonesia dan bagaimana kita hidup di Negara Indonesia yang majemuk ini namun tetap menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan. Film yang penuh makna ini mengundang banyak komentar-komentar dari teman-teman pemuda yang hadir saat itu.
Dalam ibadah ini Ketua Komisi Pemuda Klasis Bulusaraung,
Lewi Maliku menyatakan bagaimana pentingnya saling menjaga kebersamaan namun
tetap memegang jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Ibadah ini ditutup
dengan sambutan Ketua Komisi Pemuda Sinode GKSS, Yudhi Satria Pulo yang
sekaligus berdoa untuk berkat jasmani yang akan diterima oleh seluruh hadirin.
Pada Kesempatan ini juga, kami dari segenap pengurus
dan anggota Pemuda se-Klasis Bulusaraung turut berduka cita atas duka yang
dirasakan oleh saudara, rekan, sahabat kami, Harun Mongan atas berpulangnya
Ayahanda tercinta. [YSP]
No comments:
Post a Comment